“Because maturity is not just a number”.
Dalam kata lain, kedewasaan itu bukan soal umur, tetapi kematangan
pribadi. Mungkin masih banyak di antara kita yang sudah berumur tapi
belum cukup dewasa. Memang sulit untuk bisa bersikap dewasa di setiap
situasi. Kadang kita terjebak dalam sifat kekanak-kanakan kita dalam
beberapa situasi sulit. Hal baiknya apabila kita menyadari hal ini lalu
berusaha untuk memperbaiki. Hal buruknya ketika kita belum cukup
menyadari bahwa ternyata selama ini kita belum cukup dewasa. Lalu, apa
saja ya ciri-ciri orang yang sudah cukup dewasa? Yuk simak ulasan
berikut ini.
1. Orang dewasa menyadari bahwa ternyata sangat sedikit yang ia ketahui
Ternyata masih banyak sekali hal yang belum diketahui (wpengine.netdna-cdn.com)
Semakin banyak ilmu seseorang semakin ia
tahu bahwa ternyata yang ia ketahui tentang dunia ini masih sangat
sedikit. Ini juga menandakan kalau dia mulai matang secara pribadi. Ada
banyak sekali hal di dunia ini yang kadang membuat kita bertanya-tanya
“Kok bisa gitu ya?”, “Oh ternyata ada yang kayak gini.”, “Ya ampun aku
baru tahu ternyata ada manusia semacam ini di dunia ini”.
2. Orang dewasa bertanggung jawab atas hidupnya

Bertanggung jawab atas kehidupannya (becomingapersondotcom.files.wordpress.com)
Meski memiliki banyak orang yang peduli
terhadapnya, orang dewasa tetap mampu mandiri. Sebisa mungkin ia
bertanggung jawab atas hidupnya dan apapun pilihan yang telah ia pilih.
Ia berusaha untuk tidak merepotkan orang lain jika ia masih mampu
mengerjakannya sendiri. Pun ketika ia melakukan kesalahan, ia akan
berusaha untuk mempertanggungjawabkannya.
3. Orang dewasa sadar apa yang sedang dikatakan dan dilakukannya

Orang dewasa sadar akan apa yang diucapkan dan dilakukannya (charlotteagenda-charlotteagenda.netdna-ssl.com)
Bisa dibilang, orang dewasa itu sadar
penuh akan apa yang dikatakan dan dilakukannya. Ia berpikir sebelum
berkata dan bertindak. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk
tanggung jawabnya terhadap hidupnya. Bertanggung jawab atas apa yang dikatakan dan dilakukannya.
4. Orang dewasa mampu menahan diri
Dia mampu menahan ego dan emosinya (thesensitivelife.ca)
Menahan diri yang dimaksud adalah menahan ego dan emosi.
Setiap orang pasti memiliki ego dan emosinya masing-masing. Orang yang
sudah dewasa mampu menahan egonya dan emosinya demi kebaikan bersama.
Terlalu menuruti ego dan emosi sendiri itu bisa membuat hubungan menjadi
merenggang.
5. Orang dewasa itu pandai menempatkan diri
Orang dewasa pandai menempatkan diri (dailygenius.com)
Orang dewasa tahu kapan harus bicara dan
kapan harus diam. Kapan harus berkata “ya” dan kapan harus berkata
“tidak”. Ia juga tahu bagaimana caranya bersikap dengan berbagai macam
karakter orang. Ia pun tahu apakah dirinya harus merespon sesuatu atau
tidak—karena sesungguhnya ada hal-hal tertentu yang memang tidak perlu
direspon. Jika sedang bermain dengan anak kecil, ia mampu memposisikan
dirinya sebagai teman—sehingga tidak otoriter. Jika sedang menghadapi
seseorang yang lebih tua, ia bersikap penuh hormat, dan sebagainya.
6. Orang dewasa menyikapi sesuatu secara proporsional
Proporsional. Tidak berat sebelah (www.thebusinesswomanmedia.com)
Dalam menghadapi sesuatu, orang dewasa
cenderung untuk melihat dari berbagai sisi. Hal ini dilakukan untuk
memberikan penilaian secara adil, tidak berat sebelah. Ini juga
menunjukkan bahwa orang dewasa itu bisa menempatkan emosinya secara
tepat. Ia sebisa mungkin tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi
emosinya di saat ia harus memberikan penilaian secara objektif.
7. Orang dewasa memiliki pengertian yang lebih
Orang dewasa memiliki tingkat kemengertian yang lebih (bemindful.co.uk)
Memiliki pengertian yang lebih yaitu
mampu memaklumi kondisi orang lain. Contoh paling sederhananya ketika
menghadapi orang yang jauh lebih muda, ia akan menaruh pengertiannya di
sana. Ia paham bahwa anak kecil memiliki pengertian yang masih minim dan
cara berpikirnya pun masih belum matang. Maka ia memilih untuk
memaklumi. Ini pun juga berlaku ketika menghadapi orang lain yang
sepantaran, ketika melihat orang melakukan suatu perbuatan, ia tidak
serta merta bertindak sebagai hakim. Ia berusaha mencari tahu terlebih
dahulu apa penyebabnya seseorang melakukan hal tersebut. Ia pun memahami
bahwa segala sesuatu terjadi karena ada alasannya. Ini disebut sebagai
kebijaksanaan.
8. Orang dewasa mampu memaafkan orang lain
Orang dewasa mampu memaafkan orang lain (www.episcopalcafe.com)
Tak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia
pasti pernah melakukan kesalahan. Di saat yang bersamaan, orang dewasa
mampu memahami bahwa dirinya sendiri pun pasti pernah melakukan
kesalahan—disadari maupun tidak. Pernahkah kita berpikir bahwa selama
ini kita pernah melakukan kesalahan tetapi kita tidak menyadarinya dan
ternyata orang lain memaafkan kita begitu saja. Betapa bijaksana dan
mulia orang yang mampu begitu—memaafkan orang lain bahkan sebelum ia
meminta maaf.
.
.

0 komentar:
Post a Comment
terimakasih telah berkunjung ke blog saya