– ‘Penggosip, Tukang Gosip, Suka Gosip’ jenis orang-orang seperti ini seringkali kamu temui dikehidupan sehari-hari. Entah di rumah, kantor, sekolah, kuliah, tempat arisan ataupun tempat umum. Atau mungkin kamu termasuk salah satu orang yang suka berkumpul di kelompok orang bergosip dan menjadi salah satu anggota didalamnya ?? Wah parah sekali jika benar…
Gosip adalah menceritakan sebagian dari kebenaran atau fakta yang ia ketahui dan sekaligus menambahkan persepsi yang ia miliki tentang apa yang ia anggap sebagai fakta dan kebenaran tersebut. Namun dengan sikap hati yang salah.
Penggosip Sebenarnya Adalah Orang yang Sedang Sakit ‘Jiwa dan Hatinya’
Kebiasaan menggosip akan menyebar melalui orang yang sebenarnya sedang alami ‘sakit jiwa dan hatinya’. Yang dimaksudkan dari sakit jiwa disini adalah mereka yang sesungguhnya mengalami gangguan atau konflik secara emosi dalam hati dan jiwanya. Sehingga baginya gosip adalah makanan sehari-hari yang tidak bisa dilepaskan.
Meskipun mereka beralasan tidak ‘ngegosip’ tapi hanya menceritakan suatu peristiwa yang sedang terjadi, namun tetap saja hal ini akan menimbulkan efek emosional yang negatif (entah kesal, marah, benci, rasa tidak suka, merasa diri paling benar dan sebagainya) kepada orang yang sedang digosipkan.
Jika kebiasaan ini tidak ditanggulangi, maka wabah penyakit ini akan menyebar dibanyak orang dan efeknya akan merusak hubungan yang telah terbangun. Inilah mengapa gosip bisa mengakibatkan kelainan pada emosi dan perasaan manusia.
Karena itu, kamu harus bisa mengendalikan lidah dan belajar untuk mencek dengan siapa kita sedang berbicara. Belajarlah untuk membedakan apakah orang yang sedang berbicara kepada kita adalah orang yang membawa energi positif (sehingga setiap perkataannya adalah sebuah kebenaran dan membangun orang lain) atau justru orang tersebut adalah orang yang sedang menuangkan ‘sampah’ gosip dalam jiwa serta hatimu

0 komentar:
Post a Comment
terimakasih telah berkunjung ke blog saya